CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

24 Maret 2009



Tubuh Pendek Tak Jadi Hambatan



Spanyol adalah tim kuat dan favorit juara Piala Eropa 2008, tetapi celakanya sering ”dihina”. Tinggi tubuh pemain tim Spanyol yang relatif pendek membuat tim berjulukan ”La Furia Roja” itu diragukan mampu meredam tim lawan.
Pelatih Spanyol Luis Aragones langsung menepis anggapan tim Spanyol tidak mampu berbicara banyak di Piala Eropa karena tinggi badan pemainnya yang di bawah rata-rata pemain Eropa.
”Kami tidak membutuhkan pemain-pemain yang tingginya dua meter. Kami lebih mementingkan teknik bermain bola daripada fisik. Itulah yang akan kami lakukan,” kata Aragones.
Menurut pelatih berumur 60 tahun itu, Spanyol adalah tim dengan kemampuan teknik tinggi. Dalam bermain bola, yang paling utama adalah bagaimana cara bertahan dan menyerang sekaligus menjaga penguasaan bola. Aragones yakin timnya memiliki semua persyaratan itu.
Tinggi pemain tengah Spanyol seperti Cesc Fabregas hanya 180 sentimeter, sedangkan tinggi pemain tengah lain, seperti Xavi Hernandez, Andres Iniesta, dan penyerang David Silva, cuma 170 sentimeter.
Pemain Spanyol yang terhitung jangkung hanya pemain belakang Raul Albiol yang tingginya 187 sentimeter, penyerang Fernando Torres yang tingginya 186 sentimeter, dan penjaga gawang Iker Casillas yang tingginya 185 sentimeter.
Penjaga gawang Jose Manuel ”Pepe” Reina pun tingginya hanya dua sentimeter lebih tinggi daripada Casillas.
Tinggi badan pemain Spanyol kontras sekali jika dibandingkan dengan tinggi pemain Jerman yang bertubuh jangkung seperti Michael Ballack (1,89 sentimeter), Tim Borowski (1,94), Thomas Hitzlsperger (1,83), dan Torsten Frings (1,82).
Perancis punya pemain raksasa Patrick Vieira yang tingginya 1,93 meter. Italia punya segudang pemain jangkung, seperti Massimo Ambrosini, Alberto Aquilani, dan Daniele de Rossi, yang semuanya memiliki tinggi badan di atas 180 sentimeter. Mereka juga punya penyerang Luca Toni yang tingginya 1,96 meter.
Dalam pertandingan, pemain belakang seperti Sergio Ramos (1,83 sentimeter) dan Carles Puyol (178 sentimeter) akan memikul tanggung jawab berat karena bertugas menghadang pemain lawan yang tinggi badannya seperti pemain bola basket.




Teknik Lebih Penting




Menyadari hal itu, Aragones tampaknya lebih menyukai para pemain tengahnya memaksimalkan otaknya daripada beradu otot dan kecepatan dengan pemain tim lawan. Kali ini Aragones yang dijuluki ”Orang Bijak dari Hortaleza” itu harus memutar otak untuk mengatasi kelemahan timnya. Menurut majalah sepak bola Spanyol, Futbol Life, tinggi tubuh pemain Spanyol bukan suatu masalah.
Tim Spanyol masih dapat unjuk gigi di Grup D saat menghadapi Rusia maupun saat menghadapi Swedia dan juara bertahan Yunani.
Meski tinggi badan rata-rata pemain Spanyol tergolong ”mini” dibandingkan dengan tinggi badan rata-rata pemain Eropa, tim Spanyol terdiri atas pemain bintang yang malang melintang di beberapa klub ternama.
Nilai transfer para pemain Spanyol adalah tertinggi di Piala Eropa yang mencapai 381 juta euro.
Tim Spanyol sampai saat ini masih meyakini tubuh tinggi besar justru mendatangkan masalah karena yang lebih penting adalah kecerdasan dan teknik bermain meskipun memiliki tubuh pendek.
Skuad Spanyol harus membuktikan kualitas mereka mengingat Spanyol terakhir menjuarai Piala Eropa tahun 1964 dan berada di peringkat kedua Piala Eropa 1984. Catatan seperti itu jelas kurang menggembirakan.
Mari kita menunggu penampilan Spanyol, mampukah mereka membalikkan anggapan pemain bertubuh pendek gampang dilibas pemain bertubuh tinggi.

0 komentar: